Ilustrasi Tips Memilih Susu Formula Terbaik Untuk Bayi
|
Beliau adalah salah satu orang yang pernah membuat riset tentang salah satu susu formula merek X di Eropa yang sangat terkenal di Indonesia pada pertengahan tahun 2008. Beliu menginterview dokter-dokter anak yang ada di Idonesia. Sebelum terjun ke lapangan, beliau melakukan brainstorming meeting dengan orang-orang yang berkutat dalam Branding asal Swiss dan orang R&D asal New Zealand yang tentu merupakan salah satu peracik dari susu formula tersebut.
Berdasarkan meeting tersebut, ternyata yang menjadi dasar mereka membuat studi pemasaran di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan pangsa pasar susu formula yang sangat besar bahkan termasuk 5 besar di dunia. Bahkan secara umum pemerintah dan masyarakat indonesia masih pro dengan susu formula. Buktinya, supermarket, minimarket, iklan di televisi, dan di mana-mana kita mudah menjumpai iklan susu formula, baik untuk bayi dan anak-anak. Anehnya, di Eropa sendiri produsen susu formula sangat kesusahan dalam menjual produk susu formula karena pemerintah di Eropa sangat ketat dalam mengatur penjualan susu formula.
Stigma yang berkembang bagi orang eropa tentang susu formula yaitu : Susu formula dianggap rubbish product (produk sampah) karena terlalu banyak proses dalam pembuatannya. Bayangkan, dari yang awalnya cari, kemudian dirubah menjadi bubuk dengan bantuan banyak sekali bahan kimia dalam proses pengubahan bentuk tersebut. Sehingga terlalu banyak fortifikasi yang artinya terlalu banyak sisa bahan kimia dalam susu berbentuk bubuk tersebut. Oleh sebab itu, produk susu formula X ini ingin meningkatkan penjualannya di Indonesia karena di Indonesia lebih mudah dan lebih gampang peraturannya.
Mendengar informasi yang didapat ketika meeting tersebut, beliau shock dan langsung mengubah persepsi tentang susu formula yang selama beliau yakini. Anggapan tentang susu formula yang menyehatkan dan menstimulasi otak, dsb ternyata keyakinan tersebut "salah". Akan tetapi beliau masih agak ragu tentang apa yang didengarkan tersebut, oleh sebab itu setelah meeting selesai, beliau bertanya kepada orang R&D yang biasa meracik susu formula yang sudah memiliki anak berumur 3 tahun.
Dengan maksud untuk mencari tahu tentang apa susu formula terbaik untuk bayi, maka beliau bertanya kepada orang R&D tersebut dengan harapan bisa mendapatkan referensi yang bagus dari pakarnya langsung. Ketika peracik susu formula ditanya, "Kalau anak Anda dulu dikasih susu formula merek apa?". Peracik tersebut memberikan jawaban di luar dugaan. Alih-alih menjawab tentang salah satu merk susu formula, dia malah berkata, "Anak saya tidak dikasih susu formula sama sekali."
Kemudian beliau bertanya lagi, "Terus dikasih susu apa? Susu UHT?" Peracik tersebut menjawab, "Tidak, saya baru kasih susu UHT ketika umur 2 tahun." Dengan nada penasaran beliau bertanya lagi, "Terus umur 0 - 2 tahun anak Anda dikasih susu apa?" Lalu dijawabnya, "Saya kasih ASI, karena susu formula itu nutrisinya itu tidak sebanding dengan ASI." Sungguh jawaban yang diluar dugaan. Orang R&D yang notabene peracik susu formula tidak pernah memberikan anaknya susu formula, bahkan lebih memilih ASI. Berikut lanjutan dari orang R&D tersebut: "Saya menyusui sampai anak saya umur 24bln, setelah itu langsung saya kasih UHT. No formula at all!"
Beliau masih belum yakin dengan jawaban orang R&D tersebut, lalu bertanya, "seriously?" Orang R&D tersebut menjawab, "Yup. Very serious. Dan semua orang (keluarga dan rekan kantor) mendorong saya untuk memberikan ASI. Jadi masa menyusui Saya menjadi lebih mudah."
Meskipun mendapat pengakuan tentang kenyataan susu formula tersebut, dalam hati kecil beliau masih agak gamang. Sampai akhirnya belia menginterview 5 dokter anak di Indonesia yang terdiri dari 3 dokter yang pro ASI dan 2 dokter yang tidak pro ASI. Ternyata, semua dokter yang diinterview mengakui hal yang sama : ASI adalah susu paling baik, paling cocok dengan metabolisme tubuh bayi sehingga hampir semuanya diserap oleh tubuh bayi. Sedangkan susu formula hanya bisa diserap 0 koma sekian persen oleh tubuh bayi.
Sebagai tambahan, 2 dari 3 dokter yang pro ASI menjelaskan urutan-urutan bagaimana nutrisi diserap oleh bayi mulai bayi masih dalam kandungan hingga bayi berumur 2 tahun. Penjelasan tentang masa-masa bayi dan menyerap nurisi dari dalam kandungan hingga berumur 2 tahun dijelaskan pada artikel selanjutnya yang berjudul Tips Memilih Susu Formula Terbaik Untuk Bayi Bagian 2.
0 komentar:
Posting Komentar